Suatu saat kami akan membuat buku. Buku yang berisi pembelaan anak-anak yang telah dipersalahkan oleh sejumlah elemen dunia.
"Misalnya apa tuw, Bang?" tanya tukang tambal ban di dekat rumah, tempat kami biasa tunggu angkotan yang lagi ngetem, lama banget.
"Nih pertama ye, orang tua, trus kedua, masyarakat, dan yang ketiga, agama."
"Kok agama dibawa-bawa, Bang?" Dia lagi belepotan oli. Vespa butut milik seorang pria butut juga sedang divermak.
"Lihat aja ntar, Bang. Cabut dulu ye!"
Lalu datang angkot merah itu, bagai hantu entah dari lubang mana.
Banyak wajah segar dan gress berpepetan di dalamnya. Kami mungkin harus mengusutkan tubuh sedemikian rupa baru bisa nyelip.Tapi asyik kalo lu nyelip di antara itu....
"Ah lupakanlah!"
Yang pasti, satu saat akan kami kumpulkan daftar hal yang dibenci oleh anak-anak atas orang tuanya, masyarakatnya, dan agamanya. Kami yakin, ada begitu banyak kejutan dimana anak-anak dikatakan tidak bersalah oleh pengadilan Moral dan Psi.
"Jadi?"
Yah, kira-kira kesimpulan sementara, mereka dalah korban malpraktek orang tuanya.
0 komentar:
Posting Komentar