Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Introduksi

Blog ini mengemas NEWS, PROSA, PUISI, dan CERITA-SEKITAR-KITA. Sebagian besar berisi berita yang "Tidak Mengenakkan Dalam Masyarakat". Alasannya adalah supaya para pembaca tidak ikut-ikutan menjadi Orang Indonesia yang "Buruk". Kita sudah bosan dengan kerusuhan, konflik, entah atas dasar SARA atau Intervensi Asing, jadi marilah kita lindungi diri kita dari orang atau kelompok yang "Menginginkan Keburukan Terjadi Dalam Negeri Kita Ini".


_Asah Terus Penamu_





WeDaySupport

Tamu Wajib Lapor










hibah sejuta buku

Bajak+laut (Roro)

  • Selasa, 04 Mei 2010
  • A. Moses Levitt
  • Label , , ,

  • 79

    Roro itu bagai buah kelapa.
    Tahukah kau buah kelapa ini berasal dari mana? Tentu kau menebak, buah kelapa dengan goresan JS itu berasal dari pantai Banda Neira. Sama seperti kami berempat bersaudara satu Bapak satu Ibu, bertengkar tentang dari mana asal buah kelapa JS itu.

    Sebagaimana puisi yang ajaib membangkitkan tidur pikiran dan melelapkan kantuk badan, seperti itulah pencarian dan spekulasi tentang Roro.

    Maka mari dengarkanlah kami berempat sebapak seibu bertengkar pakai logika Alexius Lanurius dalam menentukan dari manakah asal buah kelapa yang terapung timbul tenggelam di pinggir lautan ini.
    "Kau pikir aku dungu? Tentu saja dia berasal dari pohon kelapa di pinggir pantai."
    "Pada pasir putih yang agak kasar."
    "Nehi...nehi...nehi..."
    "Aca...aca..aca.."
    "Gunakan otakmu. Buah kelapa itu berasal dari kamar pemimpin bajak laut."
    Wow, ini tolol. Bagaimana mungkin bisa begitu? Coba kau jelaskan, dungu. Tapi si dungu tak mau menjelaskan, dia lebih suka bercerita kepada kami. Begini cerita itu dimulai: Alkisah, sebuah kapal pembajak menderu laju dari arah datangnya sinar mentari yang tebenam. Langit masih biru. Air masih jernih. Dengan teropong Manecitus, laki-laki flamboyan bergigi emas empat biji itu mengarahkan pandang ke pantai. Berdirilah begitu banyak pohon kelapa. 
    "Rayuan pulau kelapa"
    "Gak lah, itu lagu."
    "Maksud gw si bajak laut dirayu pulau kelapa?"
    Tidak. Bukan seperti itu menceritakannya. Ceritanya berlanjut begini: Alkisah, ketika kapal bajak itu telah merapat dan kelapa telah dilepaskan dari tandannya, para bajak laut memenuhi tempat penyimpanan anggur tahun 1245 mereka dengan air kelapa. Tapi ada sebuah kelapa yang disediakan buat pemimpin bajak laut. pada kulit kelapa itu telah di goreskan petunjuk.
    "Omong kosong. JS. Artinya Jangan Sekarang."
    "Jangan Saya."
    "Jamah Saya."
    Ngelantur. Mesum. Alkisah, JS itu diukir oleh seorang bajak bernama Morlandirh yang tanganya putus dan punya jemari palsu dari pisau-pisau potong daging. Dengan indah dia mengukirkan JS. Tapi ketika hendak berpesta anggur dan air kelapa, kapal bajak dihantam ombak kiriman Odin, dewa samudra. Jadilah kapal itu porak poranda. Tak ada yang selamat. Kemudian terapung-apunglah. Timbul-tenggelamlah buah kepala itu hingga ke bibir pantai yang buih asin.
    "Untuk apa kau ceritakan kisah panjang lebar itu?"
    "Untuk mengingatkan kita pada pencarian Roro."
    "Kenapa?"
    Sebab Roro, akhir-akhir ini bagaikan buah kelapa JS yang timbul tenggelam. Kadang nyata kadang samar. 
    "Kontingensi."
    "Mungkin."
    "Tapi ngemeng-ngemeng, JS itu apa?"
    "Coba kau tebak."

    4 komentar:

    Unknown mengatakan...

    kreatif...

    mank JS apaan c???

    A. Moses Levitt mengatakan...

    tq buat kritikx yg membangun, bu..
    JS itu code rahasia yg akan dibuka nanti...coba tebak dong

    Unknown mengatakan...

    upz.....ga boleh dpt clue??? hehehe...

    A. Moses Levitt mengatakan...

    cluex...aktor hollywood yg main jd bajak laut gt...

    Related Posts with Thumbnails

    La Musica