Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Introduksi

Blog ini mengemas NEWS, PROSA, PUISI, dan CERITA-SEKITAR-KITA. Sebagian besar berisi berita yang "Tidak Mengenakkan Dalam Masyarakat". Alasannya adalah supaya para pembaca tidak ikut-ikutan menjadi Orang Indonesia yang "Buruk". Kita sudah bosan dengan kerusuhan, konflik, entah atas dasar SARA atau Intervensi Asing, jadi marilah kita lindungi diri kita dari orang atau kelompok yang "Menginginkan Keburukan Terjadi Dalam Negeri Kita Ini".


_Asah Terus Penamu_





WeDaySupport

Tamu Wajib Lapor










hibah sejuta buku

X. Sallugrun Manelais

  • Minggu, 11 Oktober 2009
  • A. Moses Levitt
  • Desas-desus, isu, gosip, dan apapun namanya itu, kini makin santer diperbincangkan dalam rumah-rumah penduduk Ordys Rexare. Pedagang-pedagang yang mondar-mandir dari satu kota ke desa yang lain, membawa kabar keresahan di kota ke desa yang sebelumnya di kunjungi.
    "Bahkan penduduk di Docen pun merasa ada yang tidak beres dengan Kerajaan kita. Telah terjadi sesuatu di balik tembok batu itu."
    "Jadi, menurut kalian akan terjadi sesuatu?"
    "Kita berharap tidak. Perdagangan sedang bagus dan hasil alam berlipat ganda."
    Seorang laki-laki bertubuh gempal dengan muka bopeng menyeruak kerumuman dan membentak seorang pedagang kurus yang tiba-tiba pucat. " Sudah cukup kalian menakut-nakuti kami. Kami hidup damai di desa kecil ini. Menurutku, kalian urus saja dagangan kalian dan pergi secepatnya. Selalu ada tragedi mengikuti kereta-kereta kuda kalian."
    Dari tempat yang tak jauh dari situ, Anastasya memandang kerumunan yang pelan-pelan bubar. kakak laki-lakinya, Bardez, telah menegur mereka, meluapkan kemarahannya yang masih tersimpan sejak hilangnya iparnya di hutan Ur-Adamah. Si kakak berbalik, melihat adiknya, menunduk, mungkin malu, mungkin haru, dan berlalu, menuju kerumunan di depan tenda penjual peralatan berladang. Di situ didapatinya beberapa anak muda asyik memperbincangkan situasi kerajaan yang agak aneh seminggu terakhir ini dan yang paling membuat kesal, mereka percaya begitu saja pada bualan para pedagang.
    "Katanya penduduk Baleium menarik tentara mereka dari Rumah Batu."
    "Berkof juga mengatakan kalau menurut penunjauannya selama di Ambalatt, mereka yakin ada yang sama sekali tidak beres dengan kepemimpinan Sallugrun dan menurut desas-desus, Chief Ambalatt mengumpulkan orang-orang mudanya untuk berlatih pedang dan memanah."
    "Seorang laki-laki yang umurnya mungkin tidak lebih dari anak bungsu Bardez menimpali dengan gaya sok dewasa. "Tentu saja ada kaitan dengan perebutan kekuasaan. Ayah mengatakan, markion si Pembangkang pernah berhubungan baik dengan orang-orang di sekitar Illyrium dan desa kecil di dekat situ, Helles. dan ada sejumlah orang yang melihat salah satu dari para Sallugrun menemuinya. Ibuku mungkin tahu lebih banyak tentang Markion ini."
    "Ah, itu mungkin cuma dongeng," si laki-laki berambut panjang ikal memasukkan tangannya ke dalam kantong celananya, "tapi kita juga harus mempersiapkan diri jika terjadi apa-apa. tapi Chief Humrikessia kok tenang-tenang saja? Apa dia--"
    "Tutup mulut besarmu, bocah. Di sini orang berbelanja dan mendiskusikan alat berat dan perkebunan. kalau kau dan teman-temanmu tidak tertarik, lebih baik kalian pergi ke Chardine dan bergosip ria bersama para wanita di sana."
    Kerumunan itu berpencar. Tak menoleh lagi waktu berjalan pergi. Bardez menoleh, sekedar meyakinkan diri bahwa adiknya tidak di belakangnya, sedang memandanginya dengan mata sayu. Wanita janda itu tak ada di sana. Bardez lalu memperhatikan kedua orang penjual alat-alat pertanian dan melangkah ke salah satu kotak besi.
    "Hei, kau, Bardez, teman terbaikku. Bagaimana kabarmu? Akhir-akhir ini kudengar tidak ada masalah srius dengan pertanianmu? Oh, maksudku, ladangmu tentu lebih hebat dari semua ladang di desa-desa sekitar sini. Dan apakah yang bisa kuberikan padamu, kawan?"
    "Fork dan satu set mata bajak. Persiapan kalau kau mengalami masalah di perjalanan."
    "Oh, kau keras sekali. Apa yang sedang berlangsung sebanrnya ini?"
    "jangan pura-pura dungu.Teman-temanmu merecoki para pemuda di sini dengan kengerian, katanya perang segera datang. Mungkin lebih baik kau mulai menjual mata pedang ganti mata bajak?"
    "jangan terlalu dimasukkan ke dalam hati, kawan. Kami mengalami banyak hal dalam perjalanan hingga selamat sampai ke sini. Hutan-hutan di Ellezmaior tidak mudah dijadikan teman. sedikit keberanian dan doa."
    "Karena uang jauh lebih penting daripada nyawa."
    "Dan sementara kau enak-anak memandangi istri dan anak-anakmu, kami bertaruh nyawa di jalanan."
    Mereka terdiam lalu, si pedagang berkata, "Ah, kita melewatkan soal omong kosong itu demi pertanian yang lebih menggairahkan. Sekarang ceritakan padaku, apakah si sulung sudah bisa menggantikan ayahnya?"
    Bardez tertawa. Dia selalu senang jika membicarakan anak-anak laki-lakinya yang berjiwa pekerja seperti dirinya. "Bahkan dia bisa jadi salah satu tukang kebun terbaik Sallugrun."
    "Dan Manelais akan memanggilnya."
    Bardez terkejut. Berpikir keras.

    3 komentar:

    muane ballo mengatakan...

    keren bro...
    gmna klo satu postingan stiap hari..
    maksudnya, jgn sampai lebih dari satu postingan per hari

    A. Moses Levitt mengatakan...

    yah..tp kadang2 ide mampet..klo ide lgi dapet...muncratnya banyak2...thx atas masukanx..

    sangmane mengatakan...

    maksudnya kalo ada ide, jangan sekalian diisi lebih dari satu sehari...

    mending tunggu setelah 24 jam baru diposting yang lainnya...

    itu gunanya biar blognya kelihatan selalu diupdate....

    Related Posts with Thumbnails

    La Musica