Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Introduksi

Blog ini mengemas NEWS, PROSA, PUISI, dan CERITA-SEKITAR-KITA. Sebagian besar berisi berita yang "Tidak Mengenakkan Dalam Masyarakat". Alasannya adalah supaya para pembaca tidak ikut-ikutan menjadi Orang Indonesia yang "Buruk". Kita sudah bosan dengan kerusuhan, konflik, entah atas dasar SARA atau Intervensi Asing, jadi marilah kita lindungi diri kita dari orang atau kelompok yang "Menginginkan Keburukan Terjadi Dalam Negeri Kita Ini".


_Asah Terus Penamu_





WeDaySupport

Tamu Wajib Lapor










hibah sejuta buku

XI. Musim Semi Yang Ganjil

  • Selasa, 20 Oktober 2009
  • A. Moses Levitt
  • Ordys Rexare memulai kehidupannya di pagi hari hingga terlelap malam hari seperti biasanya. Orang-orang tidak memperhatikan perubahan Talles, si tukang cerita alias tukang bual dan peramal. Bardez dan keluarganya sibuk memupuki tanaman sayuran dan buah-buahan di kebun mereka yang lumayan luas. Dan para pedagang sudah tak sabar lagi melanjutkan perjalanan rutin mereka berkeliling tanah timur Ellezmaior dengan kantong berisi berita baru dan lama, juga kisah-kisah buatan sendiri untuk membumbui kisah-kisah menarik di seputar perjalanan mereka. Sebagian benar, sedangkan sebagian lagi tinggal kebohongan hanya sekadar untuk menarik pengunjung dan para pembeli yang cukup bodoh menghabiskan koin-koin perak di tenda dagangan mereka. Desa-desa dan kota-kota kecil di sekitar kompleks Rumah Batu Sallugrun rupanya tidak begitu saja merasa lega. Mereka yang menjadi Chief di desa-desa dan kota-kota kecil tersebut membacasesuatu yang lain. Yang mengerikan. Telah datang. Dan akan berdiam di tanah itu.
    Sementara pada subuh dimana malam sebelumnya, Sallugrun Makelais memanggil sanak kerabatnya berkumpul, laki-laki bijak dan cinta damai itu mati. Leher dan perutnya membiru. Lidahnya berubah warna keunguan dan mengeluarkan bau gelembung nanah pecah. Para tabib yakin itu racun. Semua yang tahu yakin orang dalam istana sendiri yang telah meracuni Sallugrun yang mulia. dengan Anarzinif Brag; tumbuhan beracun yang hanya hidup di Lembah Belerang di seberang lautan. Tempat yang diyakini sebagai arah datangnya klan Elf dan tempat tinggal Domak.
    "Tapi siapa yang bisa membawanya kemari?" tanya Efon pada seorang pelayan kepercayaan sallugrun. Orang yang ditanya berpikir sebentar, dia menggaruk-garuk kulit kepalanya.
    "Kau mempersoalkan bagaimana racun itu bisa dibawa kemari. Tapi tentu saja tak ada kehidupan di lembah itu. Para Elf sudah berpuluh-puluh abad yang lalu meninggalkan tanah Ellesmaior, sepanjang pengetahuan kita. Tapi...tentu saja...walaupun mereka memiliki sihir dan bisa tetap berhubungan dengan tempat itu, aku sangsi mereka akan melakukan tindakan sehina itu. Berpikir tentang racun itu saja membuat mereka berdosa seumur hidup."
    "Jadi...ada klan lain. Klan yang telah hilang. Klan yang tak diketahui. Klan yang terlewatkan dalam legenda, kisah-kisah, dan sejulah luteratur kita. Bagaimana kalau klan Domak?"
    Udara dingin menghantam tengkuk, bulu kuduk berdiri, angin itu mendesing di ujung-ujung ranting pohon di batas terluar hutan Ur-Adamah. Si pelayan bergidik dan mengintip lewat jendela bulat lantai tiga dari bahunya yang bidang. "Jangan sebut nama itu lagi. Nama itu sudah tak disebut dan tak ditulis kira-kira setengah millenium terakhir. Si keramat ini tidak mempunyai klan, tentu saja. Dia makhluk yang jauh berbeda dari para Elf atau Noiturall Deute. Kalau dia punya klan--aku berharap dan berdoa semoga tidak--habis sudah kita. Dan kalau kau berpikir soal satu dari mkhluk itu telah datang kemari dan membawa racun itu, entah atas permintaan siapa...pembantaian akan segera berlangsung."
    Mereka kemudian cuma berbisik-bisik. Sambil berjalan ke arah pintu menuju tangga turun ke lantai  dua dan turun ke lantai satu. Si tabib akan turun ke ruangan para tabib di bawah tanah dan si pelayan akan pulang ke rumah para pelayan di sisi selatan Rumah Musim Dingin. Seekor burung berwarna merah menyala terbang, melesat kencang  dari arah Rumah Musim Semi menuju hutan.
    "Aku benci ada desas-desus. Aku benci gosip."
    "Begitu juga kita semua yang mencintai tanah ini."
    "Menurutku sesuatu yang tidak wajar telah terjadi dan sedang menyusun rencana. Tapi...ah, tidakkah mungkin kalau Anarzenif Brag diambil?"
    "Diambil? Yah," Efon tertegun, "bagaimana kalau seseorang bisa pergi ke Lembah dan mengambil tumbuhan iblis itu? Cuma ada beberapa kemungkinan."
    "Kau menakutiku. Aku takut dengan pikiranku sendiri, Efon."
    "Aku juga. Tapi kita yang tahu soal racun ini dan kejadian di dalam kompleks ini mesti memperhitungkan semua kemungkinan yang telah dan tengah terjadi. Anggap saja seseorang atau beberapa orang punya akses ke Lembah dan dengan cara tertentu dapat mengambil Brag untuk dibawa masuk diam-diam ke Ordyz. Jadi lima puluh persen tidak ada klan Domak...betul kan? Jika tidak, mereka tidak akan pulang hidup-hidup."
    "Atau orang-orang ini mempunya hudungan baik dengan siapa yang tinggal di Lembah."
    "Demi Elloc, kita dalam masalah kematian, yang lebih parah dari pada kelaparan pangan."

    0 komentar:

    Related Posts with Thumbnails

    La Musica