Anjing-anjing hutan menyalak. Kabut dingin meninggalkan ujung tanah. Tiupan sangkakala yang ke-23 baru usai. Kemudian seorang kepala rumah tangga Rumah Batu Sallugrun sendiri, berbicara dengan suara serak: "Yang Bijak dan Terkasih, Sallugrun kita sakit keras. Seluruh pelayannya tengah mengurusi hal ini. Oleh karena itu, untuk sementara, wewenang luhur Sallugrun akan dijalankan oleh manelais. Doakan Sallugrun, wahai penduduk Ordys Rexare. dan dengan sangat bersedih, Manelais menetapkan masa berdoa selama 11 hari penuh." Sangkakala ditiup 4 kali sebagai penutup pengumuman.
Anjing hutan menyalak. kabut dingin sepenuhnya lenyap bak tersedot ke dalam tabung tak kasatmata. Mereka kembali ke tepi hutan dan menyatu ke dalamnya. Membelai kulit kayu, mengelus ranting-ranting lembut, menggemeresekkan karpet daun kering di tanah. Sesesok hijau mengapung-apung di sela-sela batang-batang pohon, kelihatannya sedang menuju ke Kotte du Flouwa. Sosok hijau itu berhenti sebentar, seperti berpaling dan mencoba menakar berapa lama jarak tempuh dari Humrikessia ke kompleks Rumah Batu. Menilik sosok hijau yang tak dikenal ii, seharusnya penduduk mulai curiga. Dan apakah para penjaga gerbang dari menara pedang tidak melihatnya? sedangkan di dalam tembok-tembok batu setinggi 3 meter itu, para pengawal, penjaga pintu, tukang ronda, pelayan, dan tentara upahan dari golongan Surlatec yang gagah perkasa, membuat taruhan, "Benarkah Sallugrun sakit atau itu cuma kedok Manelais dan parasit-parasitnya itu." Taruhan 3:1 untuk kedok Manelais.
0 komentar:
Posting Komentar