Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Introduksi

Blog ini mengemas NEWS, PROSA, PUISI, dan CERITA-SEKITAR-KITA. Sebagian besar berisi berita yang "Tidak Mengenakkan Dalam Masyarakat". Alasannya adalah supaya para pembaca tidak ikut-ikutan menjadi Orang Indonesia yang "Buruk". Kita sudah bosan dengan kerusuhan, konflik, entah atas dasar SARA atau Intervensi Asing, jadi marilah kita lindungi diri kita dari orang atau kelompok yang "Menginginkan Keburukan Terjadi Dalam Negeri Kita Ini".


_Asah Terus Penamu_





WeDaySupport

Tamu Wajib Lapor










hibah sejuta buku

Wanita+Nias

  • Minggu, 14 Maret 2010
  • A. Moses Levitt
  • Label
  • Dia ingat betul hari itu hari Sabtu. Tapi pagi telah mengua bersama hawa panas yang menyisakan garam bagi para pengais garam di pinggiran pantai, nun jauh di Sumatra sana. Adakah mereka merasa bahagia dengan pencaharian itu?

    Kekasihnya sedang tidak berada di kamar yang merupakan sarang cinta itu--sarang cinta yang telah dengan susah payah mereka bangun di bulan Januari 2010. Mungkinkah kekasihnya pergi mandi dan membasuh dirinya hingga bersih dan suci? Yah, mungkin sekali--kekasihnya seperti itu, bersih dan suci.

    Dia tak terlalu ingat akan lantai dan jenang pintu. Yang dia ingat adalah lekuk-lekak daun pintu putih dan kain nyaris basah di kedua belah pantatnya, dengan larik-larik pagar dan urat-urat daun ungu tua di gerayang sinar mentari di kejauhan sana. Tepat di lajur matanya, baur, tua, dan kuning telur.

    Kira-kira lima belas menit dia, laki-laki itu duduk menekukan lututnya yang kurus-kurus ke dagunya yang runcin juga. Diteguknya segelas besar kopi ABC, disulutnya sebatang cigaette putih yang baru saja dibelinya dari warung sebelah sana. Dan dia mulai merasa jatuh cinta ...jatuh cinta lagi jingga hatinya terasa perih dan keyakinannya menebal...

    Adakah dia mencintai dan jatuh cinta lagi pada kekasihnya itu?

    Sepi memang. Agak sepi sebab kekasihnya sedang mandi dan gelap akan merayap ke timur kemudian berhamburan ke barat. Lalu tak ada yang terang lagi di bawah sini, sementara bintang-bintang dan bulan memberi titiktitik kuning yang agak kabur di pelataran langit.

    Sebuah bunyi ngiang entah datang dari mana. an dari balik embok kamar-kamar 3x4 itu, di ujung sana, kekasihnya muncul, bagai gadis suci dari dalam tanur api, yang telah disepuh menajadipedang Elf yang liat. Besinar, cemerlang, dan agung. Lalu dia cinta padanya, jatuh cinta padanya lagi, pada wanita itu, yang dia beri nama DIAMOND.

    4 komentar:

    Unknown mengatakan...

    semakin lama memandang DIAMOND semakin meluap rasa cinta yang ada...

    amati dengan cermat dan penuh rasa DIAMOND itu n pasti kan ketemu byk hal tersembunyi terungkap perlahan dan semakin membuatmu jatuh cinta...

    met menikmati saat2 indah bersama DIAMOND

    A. Moses Levitt mengatakan...

    doakan smoga cerita DIAMOND trus berlanjut...tq ya bwt partisipasix dlm mengembangkan blog murahan ini...i love u darling!

    Unknown mengatakan...

    seiring dengan kisah bersama DIAMOND byk hal yg bisa dtuangkan dl cerita....selalu mendukungmu sayang....

    A. Moses Levitt mengatakan...

    kasih kritik tentang bahasa n gaya penulisannya, sayang...DIAMOND bisa jadi cerpen yg menyenangkan...drmu inspirasi

    Related Posts with Thumbnails

    La Musica