Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Introduksi

Blog ini mengemas NEWS, PROSA, PUISI, dan CERITA-SEKITAR-KITA. Sebagian besar berisi berita yang "Tidak Mengenakkan Dalam Masyarakat". Alasannya adalah supaya para pembaca tidak ikut-ikutan menjadi Orang Indonesia yang "Buruk". Kita sudah bosan dengan kerusuhan, konflik, entah atas dasar SARA atau Intervensi Asing, jadi marilah kita lindungi diri kita dari orang atau kelompok yang "Menginginkan Keburukan Terjadi Dalam Negeri Kita Ini".


_Asah Terus Penamu_





WeDaySupport

Tamu Wajib Lapor










hibah sejuta buku

Mahasiswa Pawai Bawa Bendera Gerindra

  • Selasa, 10 April 2012
  • A. Moses Levitt
  • Label , , , ,




  • Ratusan mahasiswa dari bagian Selatan Kota Ternate yang berkonsentrasi di kampus Universitas Khairun (Unkhair) Ternate di Gambesi, Ternate Selatan, menggelar aksi pawai (arak-arakan) keliling kota Ternate, Jumat (30/03/2012) malam waktu setempat. Selain menggunakan atribut organisasi kemahasiswaan, mereka juga membawa bendera partai Gerindra.

    Dari kampus Unkhair di Gambesi, mahasiswa melakukan arak-arakan hingga menembus pusat kota. Tiga buah bendera partai Gerindra dibawa mahasiswa. Dua bendera partai Gerindra itu berukuran kecil. Satunya lagi justru berukuran besar berukuran 5x5 meter. Bendera partai Gerindra ini dibawa mahasiswa bersama sejumlah bendera organisasi mahasiswa seperti HMI, PMII dan sebagainya.

    Mereka mengarak bendera partai berlogo kepala burung garuda itu karena menilai partai dengan nomor urut lima itu menolak kebijakan pemerintah menaikan harga BBM. Selain mengarak bendera partai Gerindra, mahasiswa saat melakukan pawai juga menerikan yel-yel kemenangan mahasiswa. Ini karena mahasiswa di Ternate baru saja mendengar berita dari Jakarta tentang banyak parpol di parlemen di Jakarta menolak kebijakan kenaikan harga BBM.

    "SBY kalah, SBY kalah, SBY kalah," begitu teriakan mahasiswa saat melakukan aksi pawai keliling kota.

    Saat melintasi jalan Ahmad Yani, rombongan itu melakukan pengrusakan terhadap papan nama DPD Partai Demokrat Maluku Utara. Di bilangan terminal Gamalama, saat melakukan pawai mahasiswa juga melakukan pengrusakan terhadap dua unit pos polisi di kawasan terminal.

    Aksi terus berlanjut hingga bagian Utara Kota Ternate. Karena dinilai melakukan keonaran, salah seorang mahasiswa ditangkap polisi. Mahasiswa ini lantas diamankan agar tidak bergabung dengan massa aksi.

    **Wah menarik sekali. Mahasiswa yang seharusnya tidak menunjukkan secara langsung keberpihakannya pada Parpol (kecuali keberpihakan pada rakyat umum, tanpa pandang partai atau agama dan segalanya) malah membawa lambing sebuah Parpol, dan ngerinya mereka juga merusak kantor Parpol lain. Inikah perang Parpol? Mahasiswa macam ini apakah dianggap mewakili rakyat semuanya? Saya rasa sama sekali tidak. Mahasiswa jenis ini adalah dari jenis provokator**

    0 komentar:

    Related Posts with Thumbnails

    La Musica