Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Polri segera menangkap oknum-oknum TNI yang diduga terlibat melakukan penyerangan ke sejumlah tempat dengan berkonvoi layaknya geng sepeda motor. Akibat penyerangan tersebut, Anggi Darmawan tewas dan sejumlah orang terluka.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane meminta Polri segera berkoordinasi dengan Pangdam Jaya untuk mencegah aksi brutal yang diduga melibatkan anggota TNI.
"Polri harus segera berkoordinasi dengan Pangdam Jaya agar serangan brutal itu tidak terjadi dan menangkapi oknum-oknum TNI yang menjadi penyerang," tulis Neta dalam rilis pers, Sabtu (14/4/2012).
IPW berharap Pangdam Jaya mengungkap keterlibatan oknum TNI secara transparan karena selama ini citra TNI di masyarakat sangat positif.
"Jangan sampai akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab, citra TNI tercoreng dan masyarakat trauma," ungkap Neta.
Selain itu, IPW juga mengimbau polisi segera mengusut kasus penganiayaan aparat TNI hingga tewas di Kemayoran, dan penembakan dua aparat TNI di Jalan Pramuka secara cepat, tepat, dan tuntas. Hal itu sangat penting dilakukan agar tidak muncul solidaritas korps yang memicu aksi balas dendam dan main hakim sendiri dari rekan-rekan korban.
**saya tidak peduli dengan citra TNI yang tercoreng. Yang saya pedulikan adalah masyarakat yang jadi korban. Sangat berbahaya jika tidak ada “control” ketat untuk orang-orang terlatih, memiliki senjata dan sumber daya macam ini, berkeliaran dan “membalas dendam?” Negara ini suatu saat mungkin akan dikuasai oleh militer dan sipil diperbudak**
0 komentar:
Posting Komentar