Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Introduksi

Blog ini mengemas NEWS, PROSA, PUISI, dan CERITA-SEKITAR-KITA. Sebagian besar berisi berita yang "Tidak Mengenakkan Dalam Masyarakat". Alasannya adalah supaya para pembaca tidak ikut-ikutan menjadi Orang Indonesia yang "Buruk". Kita sudah bosan dengan kerusuhan, konflik, entah atas dasar SARA atau Intervensi Asing, jadi marilah kita lindungi diri kita dari orang atau kelompok yang "Menginginkan Keburukan Terjadi Dalam Negeri Kita Ini".


_Asah Terus Penamu_





WeDaySupport

Tamu Wajib Lapor










hibah sejuta buku

LBH: Penyisiran Mahasiswa di Salemba Berlebihan

  • Kamis, 12 April 2012
  • A. Moses Levitt
  • Label , , , , ,
  • Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Nurkholis Hidayat menilai penggerebekan dan penangkapan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia oleh polisi terlalu berlebihan. Kedatangan 150 polisi pukul 22.30 WIB secara mendadak dan mengepung dari dua arah yaitu arah Menteng dan Jalan Salemba Raya ini berlebihan karena mahasiswa yang berunjuk rasa tidak sampai 25 orang.

    Mahasiswa memang menutup Jalan Diponegoro dan membakar ban, serta berorasi tolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Namun, tak ada aksi ricuh yang mereka lakukan. Bahkan saat polisi berlari dan mengejar mereka secara serentak dengan motor trail, massa GMKI, tengah berduduk santai. Ada juga yang asyik main catur dan membagikan makanan pada wartawan.

    Pengejaran itu membuat massa, termasuk warga yang menonton dan wartawan yang meliput, lari pontang-panting ke segala arah. "Ini sudah mengerikan. Ekstrim. Mereka bukan konteks mengamankan situasi, tapi sudah pada brutral. Penangkapan berlebihan. Yang aksinya sedikit saja, tapi melakukan penangkapan seluruh orang yang ada di dalam yang bukan bagian dari aksi. Ada yang hanya duduk di dalam ditangkap juga," ujar Nurkholis yang juga berada di lokasi kejadian untuk mengawasi penangkapan yang dilakukan polisi.

    LBH, YLBH dan Kontras memantau beberapa titik penangkapan untuk memastikan orang yang ditangkap tetap mendapatkan hak mereka secara hukum. "Kami memastikan akses bantuan hukum bagi mereka yang ditangkap dipenuhi. Bagaimanapun hak-hak mereka harus dihormati. Karena tidak semua dari mereka bersalah. Itu polisi harus membuktiknya, mereka melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak," ujar Nurkholis.

    Polisi sendiri berdalih penangkapan dilakukan karena tidak mau aksi ricuh kembali terjadi di Salemba seperti Kamis (29/3/2012) lalu. Aksi mahasiswa YAI dan UKI Kamis lalu diakhiri dengan kericuhan dan mengakibatkan jatuh korban. Hal itu diungkapkan oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Angesta Romano Yoyol yang ikut mengawasi penggerebekan tersebut.

    "Kita sadar betul kejadian kemarin, kita mencegah agar yang kemarin tidak terjadi lagi. Kita harapkan, teman-teman yang menyampaikan pendapat, sampaikanlah, tapi jangan sampai mengganggu ketertiban lalu lintas. Kasihan masyarakat kita yang harus lewat jalan ini," kata Yoyol.

    **Apakah benar jumlah mahasiswa hanya 25 orang? Apakah pemblokiran jalan dan menimbulkan suasana tidak aman di tempat umum adalah suatu hal yang baik? Apakah dengan “membagi makanan pada wartawan” mahasiswa harus dibela mati-matian? Semoga saja, apa yang dilakukan mahasiswa juga pernah disebut “brutal”, bukan hanya kepada polisi saja. Hak-hak mahasiswa harus dihormati? Bagaimana dengan hak-hak warga yang tidak ikut demo dan polisi yang harus meninggalkan keluarganya dan menjaga keamanan bangsa ini? Mengerikan memang, kita harus bijak memahami situasi ini. Kasih barang bukti nyata agar “pengadilan” bisa ditegakkan. Jangan hanya laporan saksi mata saja, itu tidak kuat. Sentimen masing-masing orang bisa membuat penilaiannya kabur**

    0 komentar:

    Related Posts with Thumbnails

    La Musica