24
Kemudian suatu hari, kira-kira jam 6 sore, hujan tapi belum banjir. Jemuran di atas basah kuyup karena kami semua tidur lelap. Semalam begadang nonton bola sampai subuh. Sarapan pagi jam 11 siang, dan tidur lagi. Bugsh!
Temi menelepon ke telepon rumah. Katanya dengan panik, minta ditemani sebab dia mesti menggantikan kedua orang tuanya ke sebuah pesta pernikahan dari seorang kerabat yang berbeda suku dan budayanya. Aneh, belum kenal, kok dia sudah ciut. Dia berkisah bahwa dirinya takut tidak bisa beradaptasi di tengah orang-orang dan jadi malu sendiri. Dia juga tak tahu mau pakai gaun yang mana karena tak ada dresscode yg paten di lembaran undangan. Maka dia pun minta bantuan.
"salah orang, minta bantuan kok ke kita?"
Si Tengah jadi pioneer. Sok gentle dia. Mau pedekate kali sama Temi.
maka dengan sepeda motor butut dia ke sana. Tadi sana mereka harus meminjam tuxedo di salon yang mereka cari secara acak di buku telepon.
0 komentar:
Posting Komentar