Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Introduksi

Blog ini mengemas NEWS, PROSA, PUISI, dan CERITA-SEKITAR-KITA. Sebagian besar berisi berita yang "Tidak Mengenakkan Dalam Masyarakat". Alasannya adalah supaya para pembaca tidak ikut-ikutan menjadi Orang Indonesia yang "Buruk". Kita sudah bosan dengan kerusuhan, konflik, entah atas dasar SARA atau Intervensi Asing, jadi marilah kita lindungi diri kita dari orang atau kelompok yang "Menginginkan Keburukan Terjadi Dalam Negeri Kita Ini".


_Asah Terus Penamu_





WeDaySupport

Tamu Wajib Lapor










hibah sejuta buku

Absen Kuliah (Roro)

  • Kamis, 12 November 2009
  • A. Moses Levitt
  • Label

  • 11


    Kamis.Siang yang cerah.Semburat-semburat putih salju mengisi langit, seakan merayakan kemenangan atas sesuatu. Entah kemenangan partai politik, Liga Champions atau UEFA. Dan kami begadang hampir setiap hari. Akibatnya langsung terasa: jam-jam pertama sering absen. Hal yang memperparah "absen" ini jadi akut adalah: kami mesti berganti angkutan umum beberapa kali. Karena kemalu-maluan, kami memutar otak yang tak seberapa encer ini untuk membentuk alasan yang terdiri dari premis-premis yang menyalahi logika, agar teman-teman seangkatan tidak men-cap kami: "si pemalas" yang menurut beberapa psikolog, identik dengan sifat kekanak-kanakan. Terus terang saja kami sangat anti dengan kata-kata itu.
    Mengunjungi seorang sahabat atau kerabat Ayah dulu waktu dia masih bertugas di daerah Timor Timur, membawa telinga kami mendengar nama Roro. Roro? Kerabat Ayah--yang sekarang telah dialihkan menjadi kerabat kami--ini mempunya seorang putra yang duduk di bangku SMA. Temannya adalah seorang siswi bernama Roro. Kerabat kami ini, sedikit bersungut-sungut sebab putranya keluyuran saat hujan turun begitu lebat pada suatu tengah malam bersama Roro dan beberapa siswa, "tak tahu bagaimana cemasnya orangtua", kata Si Kerabat.
    "Kemana memangnya?"
    "Ada acara Pensi atau Pensil atau apalah."
    Dan yang ikut rapat pensi itu cuma 5 orang siswa/i. 2 orang siswa dan 3 orang siswi. Roro salah satunya. Begitu kabar telepon yang muncul kemudian dari putra Si Kerabat. Tapi percuma saja mengorek info dari kerabat ini sebab dia tidak tahu sama sekali Roro itu seperti apa. "Gadis itu teman anak saya," katanya dengan tenang, tenang karena putranya sudah menelepon dan mengatakan mereka baik-baik saja, "pulang seperempat jam lagi, Pah."
    Oh, Tuhan, jadi Ibu benar. Roro memang ada. Dan dia siswi SMA.
    Di ruang tamu, sebelum pindah ke gazebo di halaman belakang, kami mulai mencatat identitas Roro.
    Roro: Perempuan.Anak SMA. Panitia Pensi di sekolahnya. Keluyuran di malam berhujan. Punya teman siswa SMA 2 orang. 
    Hasrat bangkit. Semangat mengaliri nadi kami bagai darah panas sang panglima perang menyongsong kemenangan di medan laga. Meneguk air jeruk. Mengunyah kue-kue kering. Tapi semua itu tak berasa, hambar, sebab di kepala kami hanya ada Roro dan Ibu. Ingin beritahu Ibu tentang penemuan ini. Oleh karena itu, sementara Si Kerabat masuk ke dalam rumah untuk menerima telepon penting dari perusahan ritel-nya, kami berempat bertengkar dalam pro dan kontra. Kami tak mau segera kabari Ibu, sebab mungkin Ibusudah tahu semuanya tentang kisah pencarian ini sehingga dia menyuruh kami berempat menemukan Roro. Pertengkaran kami berempat sangat mengerikan, ketika sudah sampai di rumah. semua ilmu yang telah didapatkan dipakai untuk menyerang satu sama lain. Jika dilihat dari cara pandang yang unik, kami berempat akan melihat kata dan kalimat bertaburan, melayang bagai komet, memenuhi areal galaxi rumah dengan cahaya-cahaya sesuai bobot dan kebenaran yang terkandung dalam kata dan kalimat itu. 
    Setelah lelah dan kerongkongan kering, kami buru-buru ke kulkas, berebutan balok-balok es dan mengunyahnya, lalu minum air matang dari ceret. Guyuran air dingin di tenggorokan dan perut rupanya mendinginkan tensi malam ini. Tak ada yang terluka, tak ada yang jatuh pingsan, tak ada yang punya tenaga lagi untuk berdebat. Maka, "mari kita tidur, hari sudah larut, besok kuliahnya dosen killer".
    "Itu dosenmu, anak baru."
    "Yang penting kau jangan mengeluh saja kalau dikasih seabrek paper."
    "Dasar sok pengalaman."
    "Nite!"
    "Subuh, tolol!"
    "Bahasa Inggrisnya apa?"




    0 komentar:

    Related Posts with Thumbnails

    La Musica