Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Introduksi

Blog ini mengemas NEWS, PROSA, PUISI, dan CERITA-SEKITAR-KITA. Sebagian besar berisi berita yang "Tidak Mengenakkan Dalam Masyarakat". Alasannya adalah supaya para pembaca tidak ikut-ikutan menjadi Orang Indonesia yang "Buruk". Kita sudah bosan dengan kerusuhan, konflik, entah atas dasar SARA atau Intervensi Asing, jadi marilah kita lindungi diri kita dari orang atau kelompok yang "Menginginkan Keburukan Terjadi Dalam Negeri Kita Ini".


_Asah Terus Penamu_





WeDaySupport

Tamu Wajib Lapor










hibah sejuta buku

16 Orang Bergerombol Masuk Sebelum Bos Sanex Tewas Ditusuk

  • Minggu, 19 Februari 2012
  • A. Moses Levitt
  • Label , , , ,
  • Penyidikan terhadap kasus pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung (45), mantan bos PT Sanex Steel Indonesia, masih terus dilakukan. Sejumlah barang bukti juga sudah disita aparat kepolisian termasuk rekaman closed circuit television (CCTV) di dalam gedung Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Di dalam rekaman kamera CCTV itu, polisi mengetahui ada segerombolan orang yang berjalan mengarah ke kamar 2701, tempat Ayung dibunuh.

    "Di dalam rekaman itu kami hitung ada 16 orang yang berjalan menuju kamar korban," ungkap Kepala Subdit Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Helmy Santika, Selasa (31/1/2012) di Mapolda Metro Jaya.

    Namun, lanjutnya, polisi masih belum bisa memastikan dari 16 orang itu apakah seluruhnya masuk ke dalam kamar. Pasalnya, kamera CCTV hanya merekam aktivitas saat gerombolan ini masuk lift hingga keluar lift menuju lorong kamar hotel. "Tetapi, yang pasti dari 16 orang itu sebanyak tiga orang di antaranya adalah tersangka yang menyerahkan diri," kata Helmy.

    Diberitakan sebelumnya, seorang pengusaha peleburan besi PT Sanex Steel Indonesia, Tan Harry Tantono (45), ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah sofa kamar Hotel Swiss-belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Kamis (26/1/2012) malam. Informasi ini baru diketahui polisi setelah tiga orang pelaku, yakni C (30), A (28), dan T (23), mengaku membunuh Harry dan menyerahkan diri tak lama setelah pembunuhan terjadi.

    Harry tewas ditusuk berkali-kali oleh para pelaku di bagian perut, pinggang, dan leher. Berdasarkan pengakuan tiga tersangka, pembunuhan terhadap Harry dilakukan karena Harry berjanji akan membayarkan upah Rp 600 juta atas jasa penagihan utang (debt collector) yang dilakukan ketiganya. Namun, sesampainya di kamar hotel, ternyata uang itu tidak juga didapat. Akhirnya, salah satu pelaku mengeluarkan pisau, kemudian menusuk pelaku yang diikuti pelaku lainnya.

    **Terima kasih kepada teknologi dan pencipta CCTV, karena dengan alat ini tugas polisi bisa dipermudah dalam mencari bukti untuk sebuah dugaan tindak kejahatan. Meski begitu, sangat menarik bahwa 16 orang ikut terlibat, jika benar. Untuk apa orang sebanyak itu? Dan jika hanya beberapa orang yang mengaku membunuh, kenapa Jon Key ditembak? Apakah polisi sudah mengantongi bukti kuat keterlibatan Jon Key? Polisi harus transparan disini**

    0 komentar:

    Related Posts with Thumbnails

    La Musica