Aksi unjuk rasa penolakan kelompok John Kei yang dilakukan ratusan orang di Bundaran Hotel Indonesia dan Mabes Polri mengundang perhatian salah satu tokoh asal Pulau Kei, Maluku Tenggara, Umar Ohoitenan Kei.
Gara-gara kasus ini, banyak media yang menyudutkan keluarga Kei.
-- Umar Ohoitenan Kei
Umar menganggap ada oknum-oknum yang ingin memecah-belah keluarga Kei, khususnya yang ada di Jakarta. "Saya meminta pihak-pihak terkait jangan terpancing yang pastinya nanti akan merusak hubungan keluarga," ujar Umar kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (22/2/2012).
Namun, Umar yang juga Ketua Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) tersebut tak bersedia menyebutkan siapa oknum yang dimaksud. "Isu perpecahan yang ada saat ini saya sudah berusaha untuk menjadi penengah," lanjutnya.
Umar turut menyampaikan kekecewaannya terhadap imbas pemberitaan yang cenderung memojokkan klan Kei di media massa. Ia tidak terima jika keluarga Kei diberitakan selalu menjadi pelaku kekerasan. "Gara-gara kasus ini, banyak media yang menyudutkan keluarga Kei," terangnya.
Lebih jauh, Umar berharap pihak kepolisian dapat menyelesaikan kasus tersebut dengan profesional dan transparan. Ratusan kelompok warga dari terdiri FBR dan Forkabi, warga Timor serta Flores dan kelompok Ternate mendatangi Bundaran HI dan Mabes Polri. Mereka melakukan unjuk rasa dengan maksud meminta agar polisi memberikan hukuman mati kepada John Kei. Sementara John Kei masih dirawat di Ruang Tembesu, Rumah Sakit Polri Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.
0 komentar:
Posting Komentar