Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Introduksi

Blog ini mengemas NEWS, PROSA, PUISI, dan CERITA-SEKITAR-KITA. Sebagian besar berisi berita yang "Tidak Mengenakkan Dalam Masyarakat". Alasannya adalah supaya para pembaca tidak ikut-ikutan menjadi Orang Indonesia yang "Buruk". Kita sudah bosan dengan kerusuhan, konflik, entah atas dasar SARA atau Intervensi Asing, jadi marilah kita lindungi diri kita dari orang atau kelompok yang "Menginginkan Keburukan Terjadi Dalam Negeri Kita Ini".


_Asah Terus Penamu_





WeDaySupport

Tamu Wajib Lapor










hibah sejuta buku

Subuh Mengganggu

  • Sabtu, 15 Oktober 2011
  • A. Moses Levitt
  • Label , ,

  • *dari jendela kamar lantai 2, saya bisa melihat ke kolam ikan yang dipelihara oleh seorang pria tambun tua (ayah saya): ikan mas, sapu-sapu, dan bakung. tapi saya juga biasa melihat sesuatu di situ. sesuatu yang bagai putri duyung, bangsa Mer (mungkin itu ibu saya, Merci). waktu itu saya sedang tidak suka pada laki-laki yang bergaya perempuan (sayangnya dia kakak saya). ishtya menemani saya di mulut bingkai jendela*







    subuh mengganggu

    bila lalu tertinggal jauh
    bermesraan mimpi mengigau-igau
    tubuh fana yang cepat punah
    gerakan pintu untuk masuk merajuk
    datang mengganggu

    "epsom katamu"
    lagi pintu tertutup katup
    bila lalu tertinggal gantung
    berguling masa nan Merah
    berganti laki-laki bagai wanita
    bukan diskriminasi gender
    bukan juga benci pada banci
    "tapi mungkin malu"

    igauan mimpi meronta-ronta, kejang tak berkutat, soalnya bukan regang nyawa, bukan hanya jadi wanita, tapi banyak lagi permintaannya.
    dihormati
    diam
    halus
    banyak lagi. terus tak berhenti sehingga hidup di kala ini menjadi malu pada diri. pria menjadi wanita. lupa beli pisau cukur dan tembakau. pria ini yang kutahu cuma beli kaus kaki bulu hitam dan cat kuku. dia di dekatku menjadi sakit untuk mata dan telingaku.
    bukan benci, bukan curiga apalagi iri. tapi bukan seperti itu engkau. kalau dalam jarak yang masih dapat teratasi. kau.
    kuberlari ke ujung mulut pintu subuh, berdiri menunggu kau lewat, berjalan tegap hentakan kaki keras. dan subuh itu juga kau adalah lelaki s ejati. kau. memang aku tak pernah malu untukmu.

    0 komentar:

    Related Posts with Thumbnails

    La Musica