*di jakarta kejadian kesetrum terulang lagi. saya jadi teringat pernah mengalami hal yang sama di makassar kira-kira tahun 2004. lucunya waktu itu saya kesetrum di kamar seorang teman, kalau saya mati, bisa jadi rame urusannya. teman saya itu bernama Jimmy Nainggolan. waktu itu saya lagi asyik mendengarkan radio dan mengagumi pesawat miniatur rakitan Jimmy*
ajal,,,,,,,,,,limbung, bingung.
aku mengerang kemaluan. dan semakin membesar--nyeri.
badai keruh tempur menempur mengolekan tubuhku dan geliku.
tertawa dan menangis karena malu.
jari-jariku mengerang.
ibu jari meletup-letup kena aliran listrik.
positif negatif positif negatif.
belum bergabung bunyi musik hilang lenyap saat mataku mengecil.
aku kena
kenal akan ajal.
mengenal kematian yang ditakuti.
tidak. begitu dekat siang ini kematian dan tubuhku.
urat-urat jemariku ngilu. percik-percik lalu aku mengerang hampir mati.
mati rasa, malu, kematian datang dekat sedekat kulit dan tulang.
"menjerit?"
aku tak pernah menjerit. aku memanggil-manggil nama-Mu Tuhan!
dalam gua sepi kelam yang kularikan diri.
aku coba ketuk-ketuk batu hitam.
di ujung kegelisahan malam runtuh.
langit rapuh-kapur-putih-patah dan jatuh.
PENATA TINGKAT I (III/d): MENYEBERANGI SUNGAI TRANSISI, DARI KETERAMPILAN
TEKNIS MENUNU VISI STRATEGIS
-
Pencapaian Pangkat Penata Tingkat I, Golongan Ruang III/d, dalam perjalanan
karier seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah sebuah *crucial juncture*,
s...
4 minggu yang lalu





0 komentar:
Posting Komentar