Masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan tayangan edukatif ketimbang sinetron-sinetron yang hanya menjual mimpi dan hal-hal semu.
Karena itulah, Nurina Savitri (27), perempuan kelahiran Surabaya, 30 Juni 1984, memilih bergabung dengan Kompas di Layar Kaca.
"Sebelum memutuskan bergabung, saya cek lebih dahulu apakah ada tayangan sinetron. Ternyata Kompas lebih mengedepankan tayangan-tayangan edukatif yang mendidik masyarakat," ungkap Nurina Savitri, lulusan Universitas Airlangga Surabaya angkatan 2002 itu.
Nurina, yang pernah terpilih sebagai Wakil IIII Cak dan Ning Surabaya tahun 2006, sebelumnya pernah bekerja di MyRadio di Surabaya selama satu tahun saat masih menjadi mahasiswi Hubungan Internasional FISIP Unair. Setelah itu Nurina bekerja di stasiun MetroTV selama 2,5 tahun, ditempatkan di Jakarta, Medan, dan Makassar.
Nurina juga pernah mendalami bidang broadcast selama satu tahun di Voice of America (VOA) di Washington DC, Amerika Serikat. Selesai mengikuti beasiswa VOA pada April 2011, Nurina langsung bergabung dengan Kompas di Layar Kaca.
"Saya yakin Kompas di Layar Kaca mampu mempertahankan kredibilitasnya. Sudah saatnya masyarakat diberi hiburan yang mendidik dan informasi yang berimbang, tidak berpihak," kata Nurina, news producer.
**menjadi trend akhir-akhir ini--setelah MetroTV dan TVOne—bahwa para presenter atau pembawa berita di televisi, direkrut dari manusia-manusia fresh-graduate dan dikarunia wajah cantik dan body-nya aduhai. Nah, sungguh beruntung, mendengar banyak generasi muda hebat ini memberikan teladan baik yakni anti-sinetron. Sebab saya juga setuju bahwa sinetron membuat generasi muda negeri ini menjadi semakin instan, nrimo, hidup dalam dunia semu.**
0 komentar:
Posting Komentar