Disamakan Nazi, Pemerintah Israel Marah
Pejabat Israel mengecam keras warga ultra-Ortodoks, yang mengenakan lambang Bencana, pembantaian Yahudi oleh Nazi, termasuk bintang kuning, pada unjuk rasa menentang "serangan media" terhadap masyarakat keagamaan mereka.
"Itu mengejutkan dan menakutkan," kata Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak kepada radio warga, Minggu (1/1/2011), sehari setelah ratusan orang berkumpul menentang "hasutan terhadap masyarakat ultra-Ortodoks" di media Israel.
"Kepemimpinan masyarakat Yahudi Ortodoks, yang secara dunia bertanggung jawab, harus membasmi gejala tak dapat ditenggang itu," tambahnya.
Unjuk rasa di lingkungan ultra-Ortodoks Mea Shearim di Yerusalem itu menarik ratusan pria dan anak laki-laki, beberapa di antara mereka mengenakan bintang kuning dan yang lain memakai seragam bergaris dari kampung maut Nazi. Unjuk rasa itu seolah-olah menyeru penentangan pemenjaraan seorang pria pemimpin serangan terhadap toko buku agama lingkungan, yang dituduh masyarakat garis keras menjual buku bukan keagamaan.
Akan tetapi laman berita ultra-Ortodoks Kikar Hashabbat menyatakan, unjuk rasa itu menanggapi kecaman media dalam beberapa pekan belakangan terhadap masyarakat itu dan usahanya menegakkan pemisahan berdasarkan atas jenis kelamin. Kikar Hashabbat menyatakan, pengunjukrasa mengenakan bintang kuning, yang orang Yahudi di Jerman dan negara dudukan Nazi terpaksa pakai untuk menyatakan diri di depan umum, sebagai "tindakan luar biasa".
Unjukrasa tersebut mengundang kecaman keras dari direktur Museum Bencana Israel Yad Vashem. "Saya mengutuk dengan cara terkuat penggunaan lambang Bencana. Itu tidak dapat diterima," kata Avner Shalev kepada radio warga. "Itu berasal dari sikap ekstremis dan keinginan jelas untuk memancing," tambah Shalev, yang menyatakan pengunjukrasa tersebut tidak mewakili sebagian besar warga Yahudi ultra-Ortodoks atau masyarakat Israel pada umumnya.
Foto unjukrasa itu terpampang di semua halaman depan suratkabar Israel, yang juga memuat tajuk rencana mengecam penggunaan simbol Bencana. Unjukrasa itu terjadi sesudah beberapa pekan perbantahan umum panas tentang peran masyarakat ultra-Ortodoks di Israel, dengan pusat khusus pada upaya mereka memisahkan angkutan dan bahkan jalanan menurut jenis kelamin.
Perbantahan itu menjadi berita utama setelah saluran berita Israel menyaring laporan tentang kota Beit Shemesh, tempat pria ultra-Ortodoks meludahi wanita, yang mereka katakan berpakaian memancing, dan bahkan menghina gadis delapan tahun atas "ketidaksopanan" pakaiannya.
0 komentar:
Posting Komentar