Leg pertama play-off antara Bosnia-Herzegovina dan Portugal bakal menjadi pembuktian ketajaman antara dua penyerang subur di La Liga dan Liga Primer, Cristiano Ronaldo dan Edin Dzeko. Pertandingan ini bakal berat bagi Bosnia yang kehilangan sejumlah pemain andalan.
Ronaldo yang telah mencetak 12 gol di Liga Spanyol diandalkan untuk membobol gawang tuan rumah Bosnia, Sabtu (12/11) WIB. Kemenangan di leg pertama ini akan menjadi modal penting meraih tiket terakhir ke putaran final Piala Eropa 2012 di Polandia dan Ukraina.
Dzeko yang tajam di Liga Inggris bersama Manchester City dengan 10 gol menjadi andalan utama Bosnia. Dzeko akan menjadi ancaman serius bagi lini pertahanan Portugal bersama duetnya, Zvjezdan Misimovi.
”Kami akan puas meskipun dengan kemenangan 1-0 melawan Portugal, tidak masalah siapa yang mencetak gol,” ujar Dzeko.
Pergerakan Dzeko bakal mendapat kawalan ketat dari Pepe yang menjadi andalan Real Madrid. Pepe bakal menjadi lawan tangguh yang harus dilewati oleh Dzeko sebelum mendekati jantung pertahanan Portugal. Empat gol dalam 10 pertandingan kualifikasi Piala Eropa cukup membuktikan ketajaman Dzeko.
”Dia pemain yang sangat kuat,” ujar Pepe.
”Dia senang memunggungi pemain bertahan dan kemudian berbalik dengan cepat untuk mencetak gol. Kami, dan saya khususnya, harus bersiap mengawal Dzeko,” ujar Pepe.
Ronaldo yang pekan lalu mencetak hattrick saat Madrid mengalahkan Osasuna, 7-1, mungkin akan lebih leluasa bergerak di daerah pertahanan Bosnia yang kehilangan para pemain andalannya karena cedera dan hukuman.
Lini pertahanan Bosnia kehilangan bek andalan Mensur Mujdza yang mengalami cedera tulang kering kaki. Adapun Boris Pandza dan Sasa Papac terkena larangan bertanding di leg pertama di Zenica itu.
Empat pemain bertahan baru yang dipasang oleh Pelatih Bosnia Safet Susic saat uji coba melawan klub lokal Zeljeznicar Sarajevo masih terkesan rapuh. Pertandingan dimenangi 2-1 oleh timnas Bosnia, tetapi mereka berkali-kali terancam serangan mematikan.
”Bukan hanya pertahanan yang membuat saya pusing, lini tengah juga karena kami memiliki terlalu banyak gelandang dengan insting menyerang,” ujar Susic.
”Dengan struktur tim seperti itu, seharusnya bisa mencetak paling tidak dua atau tiga gol untuk mengalahkan lawan mana pun dan itu tidak akan mudah melawan tim sebagus Portugal,” ujar Susic.
Pengatur permainan Miralem Pjanic yang tampil bagus bersama AS Roma menilai, Portugal lawan yang berat, tetapi Bosnia tidak bisa bersembunyi dan bermain bertahan. Dukungan suporter tuan rumah di Stadion Bilino Polje akan menjadi keuntungan bagi Bosnia.
Portugal yang mengalahkan Bosnia dengan agregat 2-0 di play-off Piala Dunia 2010 berharap mengulangi sukses tersebut. Portugal akan tampil dengan skuad terbaiknya.
Pelatih Portugal Paulo Bento mengingatkan, Bosnia saat ini jauh lebih kuat dan matang dibandingkan dengan Bosnia saat bertemu pada November 2009. Bosnia memiliki Pjanic dan Dzeko yang menjadi ancaman serius.
”Saya memperkirakan play-off yang sangat seimbang dan setiap tim memiliki 50 persen peluang lolos,” ujar Bento.
”Kami harus beradaptasi dengan stadion di Zenica dan kondisi lapangan sehingga mungkin kami harus bermain dengan cara berbeda dari yang biasa kami mainkan,” ujar Bento.
Kroasia optimistis
Kroasia yang akan menghadapi Turki termotivasi memenangi pertandingan untuk tidak mengulang kekalahan di Piala Eropa 2008. Kroasia gagal melaju ke semifinal setelah dikalahkan oleh Turki.
”Pertandingan itu tidak berakhir membahagiakan bagi kami, tetapi kami tim yang lebih baik dan sekarang saya optimistis menjelang play-off Piala Eropa 2012,” ujar Pelatih Kroasia Slaven Bilic.
Bilic menilai, para pemain Kroasia bisa tetap tampil dalam permainan terbaik meskipun di bawah tekanan yang sangat besar. Saat ini pun mereka siap menghadapi Turki.
Pada pertandingan lain, Ceko akan menjamu Montenegro dan Irlandia bertandang ke Estonia.