71
Hari ini tidaklah padat seperti biasanya. Namun kami akhirnya menemukan Roro. Kami, sebelumnya, berkunjung ke rumah seorang kerabat Ibu dan bercengkerama dengan anak-anaknya yang masih balita. Cukup lama kami di rumah itu.
"Berapa jam z?"
"Lima jamlah."
Kami disuguhi segala macam: mulai dari ice cream monde sampai cerita dongeng dari Enyt Bliton atau Enid Blyton? Kami terus terang, bahagia sekali sebab diberi kepercayaan menggendong balita di dalam rumah itu. Kemudian tanpa mengurangi kesenangan kami tinggal di rumah itu, kami pamitan dan pergi ke rumah seorang teman. Di rumah teman kami itu cuma ada ibu dan saudaranya. Kami bercerita, anehnya langsung datang langsung bercerita, seakan ini semua cuma pengulangan yang paralel... tentang kuliah dan ibu menanyakan kepada kami: "Apakah kau akan memilih gadis dari pulau ini untuk diajak kawin?"
"Ya mungkin."
"Bisa saja tidak. Kalau sudah ada jodoh yang menunggu di kampung?"
"Ah, tidak juga. Selama Roro bukan dari kampung kami."
0 komentar:
Posting Komentar