63
Orang ini membangkitkan simpati, rasa sayang, seperti kami sayang pada Ibu. Seperti kami suka memanjakan adik perempuan kami. Seperti kami ingin selalu dekat kakak perempuan kami. Seperti kami selalu girang jika berkumpul bersama sepupu-sepupu perempuan kami.
Dia menatap mata kami lebih sering dari pada menatap mata suaminya atau adik iparnya, yang sebaring dengan kami. Mungkin dia melihat sesuatu di dalam mata kami. Kami ingin katakan padanya bahwa dia adalah:
"Keluarga kami."
Dan kami adalah orang-orang yang menyayanginya dan memahami keadaannya. Kami adalah generasi baru yang bukan lagi anak-anak generasi rasialis. Kami tak bangga pada darah yang patriotis tapi iblis. Dulu Kakek bercerita:
"Saya itu bergerilya mengusir penjajah yang menginjak harkat dan martabat kemerdekaan kita. tapi sekarang orang-orang mau membangun kolonialisme modern satu terhadap yang lain."
"Siapakah orang-orang itu, Kakek?"
"Orang-orang setanah air."
Kami mulai menjadi sakit. Kami mulai menjadi derita. Dan kami pengen lari dari negri ini, menetap di Mars atau galaksi lainnya. Kami bukannya takut mati, tapi kami benci melihat orang-orang tak berdosa dimakan iblis primordialis.
0 komentar:
Posting Komentar