Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Introduksi

Blog ini mengemas NEWS, PROSA, PUISI, dan CERITA-SEKITAR-KITA. Sebagian besar berisi berita yang "Tidak Mengenakkan Dalam Masyarakat". Alasannya adalah supaya para pembaca tidak ikut-ikutan menjadi Orang Indonesia yang "Buruk". Kita sudah bosan dengan kerusuhan, konflik, entah atas dasar SARA atau Intervensi Asing, jadi marilah kita lindungi diri kita dari orang atau kelompok yang "Menginginkan Keburukan Terjadi Dalam Negeri Kita Ini".


_Asah Terus Penamu_





WeDaySupport

Tamu Wajib Lapor










hibah sejuta buku

Warisan tradisi sesat kaum penyembah berhala




Tradisi dan kebiasaan-kebiasaan berlaku saban perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine berasal dari dua festival berbau seks di zaman Romawi kuno, yakni Lupercalia dan Juno Februata.
Dirayakan tiap 15 Februari, Lupercalia (festival izin berhubungan seks) digelar orang-orang Romawi kuno buat menghormati Lupercus, dewa kesuburan dan pertanian. Lupercus juga dikenal sebagai dewa pelindung hewan ternak dan hasil panen, pemburu sangat hebat, terutama serigala. Orang-orang Romawi meyakini Lupercus bakal melindungi kerajaan mereka dari ancaman serigala.
Dibantu para perawan, Luperci (pendeta lelaki) memimpin upcara pemurnian dengan mengorbankan kambing-kambing dan seekor anjing dalam gua Lupercal di Bukit Palatine. Kemudian, mereka mengenakan cawat dari kulit kambing berlumuran darah. Lantas, Luperci mulai mencambuki para perawan itu dengan tali kulit kambing. Mereka percaya tindakan ini bisa membuat para perawan itu gampoang memiliki anak dan melahirkan.
Inilah alasan kenapa Lupercalia diselenggarakan pada Februari. Nama bulan itu berasal dari kata februa, berarti pemurnian, seperti dilansir situs rcg.org.
Orang-orang Romawi juga mengadakan perayaan Juno Februata, dewi cinta dan perkawinan. Pesta ini digelar saban 14 Februari. GTradisi berlaku adalah nama-nama gadis remaja ditulis di atas secarik kertas. Kemudian-gulungan-gulungan kertas itu dimasukkan ke dalam kotak. Lantas, remaja lelaki masing-masing mengambil secara acak gulungan kertas itu.

Mereka kemudian dipasangkan dan tampil dalam pelbagai permainan serotis sepanjang perayaan itu. Selepas festival Juno Februata, sejoli-sejoli dadakan ini tetap menjadi pasangan bercinta hingga akhir tahun. Tradisi syahwat sesat ini berlangsung berabad-abad di Kekaisaran Romawi.
Hingga kini, Hari Kasih Sayang terus dirayakan generasi muda, bahkan menjurus pada pesta berlumur dosa: seks bebas dan mabuk-mabukkan.
Dengan tradisi sesat ini, rasanya sungguh tidak pantas geenerasi muda muslim ikut merayakan Hari Valentine.

#Berita ini saya kopi paste dari Yahoo, lengkap dengan salah cetaknya. Bayangkan sebuah situs berita sebesar itu masih juga salah huruf dalam pengetikan? Benar-benar menggelikan. Siapa sih yang mengurusi berita-berita macam ini? Seakan-akan, Yahoo tidak peduli kosa kata yang benar dalam bahasa Indonesia, yang penting beritanya sensasional.
#Saya kira nyaris semua kebiasaan yang dirayakan zaman sekarang adalah warisan luluhur dari dulu, seiring globalisasi, budaya-budaya itu masuk ke berbagai negara. Jika dikatakan sesat dan berhala, ini sangat menggelikan karena manusia itu dulunya tidak beragama dan percaya pada animisme dan dinamisme yang sekarang setelah mengenal agama, kita sebut sebagai berhala. Lihat saja praktek-praktek banyak agama modern sekarang, bukankah modelnya sama saja, menyembah berhala juga? Menyembah benda mati, patung, gambar, tulisan, dan lain sebagainya.
#Tapi ingat, itulah keagamaan yang dipilih seseorang atau sekelompok orang. Kamu tidak bisa mencap sebuah tradisi sebagai sesat dan berhala sebab itu tradisi dan lebih tua dari agama dan norma-norma yang berlaku kemudian. Inilah kebodohan orang modern yang sayangnya, masih terlalu picik untuk mengenal dunia dan kehidupan di dalamnya.
#Lalu, kenapa harus Muslim yang disinggung? Ada jutaan kepercayaan di dunia ini dan ada belasan kepercayaan di Indonesia ini, tapi seakan-akan Yahoo mengkerdilkan kepercayaan/agama di negeri ini hanya menjadi Islam/Muslim. Apakah Yahoo hendak mengatakan bahwa Muslim lebih benar dari pada agama lainnya? Ataukah Yahoo mau melemparkan kesalahan pada agama lain yang menjerumuskan Muslim ke dalam tradisi sesat dan berhala ini?
#Saya senang bahwa ada orang yang sadar bahwa tradisi ini bukan milik orang Islam/Muslim, sama seperti tradisi lainnya yang menariknya malah dipraktekkan dengan gencar oleh kaum muda [apakah kaum tua juga?] Muslim selama bertahun-tahun. Mereka sepertinya menerima budaya asing tanpa seleksi, tanpa mengetahuan memadai tentang sebuah tradisi atau budaya. Ini yang membuat orang Muslim jadi kerdil dalam berpikir dan bisa juga menjadi picik atau malah sangat toleran.
#Misalnya, yang rajin belanja, jalan-jalan saat Valentine’s Day itu orang muda Muslim kan? Juga saat Imlek baru-baru, yang memenuhi stasiun dan tempat rekreasi malah orang muslim, ibu-ibu berjilbab dan keluarganya. Belum lagi saat hari raya lainnya, ketika orang Muslim membanjiri mall untuk mendapat diskon yang diberikan karena alasan hari raya agama lain, bukan? Jadi tolonglah, berita Yahoo jangan terlalu picik begitu. Kalau mau menasihati soal seks bebas, nasihatilah semua orang muda dari agama manapun di negeri ini, bukan hanya Muslim. Ataukah Yahoo ini milik orang Muslim?

Avram ben Naphtali

0 komentar:

Related Posts with Thumbnails

La Musica