Tradisi
dan kebiasaan-kebiasaan berlaku saban perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine
berasal dari dua festival berbau seks di zaman Romawi kuno, yakni Lupercalia
dan Juno Februata.
Dirayakan
tiap 15 Februari, Lupercalia (festival izin berhubungan seks) digelar
orang-orang Romawi kuno buat menghormati Lupercus, dewa kesuburan dan
pertanian. Lupercus juga dikenal sebagai dewa pelindung hewan ternak dan hasil
panen, pemburu sangat hebat, terutama serigala. Orang-orang Romawi meyakini
Lupercus bakal melindungi kerajaan mereka dari ancaman serigala.
Dibantu
para perawan, Luperci (pendeta lelaki) memimpin upcara pemurnian dengan
mengorbankan kambing-kambing dan seekor anjing dalam gua Lupercal di Bukit
Palatine. Kemudian, mereka mengenakan cawat dari kulit kambing berlumuran
darah. Lantas, Luperci mulai mencambuki para perawan itu dengan tali kulit
kambing. Mereka percaya tindakan ini bisa membuat para perawan itu gampoang
memiliki anak dan melahirkan.
Inilah
alasan kenapa Lupercalia diselenggarakan pada Februari. Nama bulan itu berasal
dari kata februa, berarti pemurnian, seperti dilansir situs rcg.org.
Orang-orang
Romawi juga mengadakan perayaan Juno Februata, dewi cinta dan perkawinan. Pesta
ini digelar saban 14 Februari. GTradisi berlaku adalah nama-nama gadis remaja
ditulis di atas secarik kertas. Kemudian-gulungan-gulungan kertas itu
dimasukkan ke dalam kotak. Lantas, remaja lelaki masing-masing mengambil secara
acak gulungan kertas itu.
Mereka
kemudian dipasangkan dan tampil dalam pelbagai permainan serotis sepanjang
perayaan itu. Selepas festival Juno Februata, sejoli-sejoli dadakan ini tetap
menjadi pasangan bercinta hingga akhir tahun. Tradisi syahwat sesat ini berlangsung
berabad-abad di Kekaisaran Romawi.
Hingga
kini, Hari Kasih Sayang terus dirayakan generasi muda, bahkan menjurus pada
pesta berlumur dosa: seks bebas dan mabuk-mabukkan.
Dengan
tradisi sesat ini, rasanya sungguh tidak pantas geenerasi muda muslim ikut
merayakan Hari Valentine.
#Berita
ini saya kopi paste dari Yahoo, lengkap dengan salah cetaknya. Bayangkan sebuah
situs berita sebesar itu masih juga salah huruf dalam pengetikan? Benar-benar
menggelikan. Siapa sih yang mengurusi berita-berita macam ini? Seakan-akan,
Yahoo tidak peduli kosa kata yang benar dalam bahasa Indonesia, yang penting
beritanya sensasional.
#Saya
kira nyaris semua kebiasaan yang dirayakan zaman sekarang adalah warisan
luluhur dari dulu, seiring globalisasi, budaya-budaya itu masuk ke berbagai
negara. Jika dikatakan sesat dan berhala, ini sangat menggelikan karena manusia
itu dulunya tidak beragama dan percaya pada animisme dan dinamisme yang
sekarang setelah mengenal agama, kita sebut sebagai berhala. Lihat saja
praktek-praktek banyak agama modern sekarang, bukankah modelnya sama saja,
menyembah berhala juga? Menyembah benda mati, patung, gambar, tulisan, dan lain
sebagainya.
#Tapi
ingat, itulah keagamaan yang dipilih seseorang atau sekelompok orang. Kamu
tidak bisa mencap sebuah tradisi sebagai sesat dan berhala sebab itu tradisi
dan lebih tua dari agama dan norma-norma yang berlaku kemudian. Inilah
kebodohan orang modern yang sayangnya, masih terlalu picik untuk mengenal dunia
dan kehidupan di dalamnya.
#Lalu,
kenapa harus Muslim yang disinggung? Ada jutaan kepercayaan di dunia ini dan
ada belasan kepercayaan di Indonesia ini, tapi seakan-akan Yahoo mengkerdilkan
kepercayaan/agama di negeri ini hanya menjadi Islam/Muslim. Apakah Yahoo hendak
mengatakan bahwa Muslim lebih benar dari pada agama lainnya? Ataukah Yahoo mau
melemparkan kesalahan pada agama lain yang menjerumuskan Muslim ke dalam
tradisi sesat dan berhala ini?
#Saya
senang bahwa ada orang yang sadar bahwa tradisi ini bukan milik orang
Islam/Muslim, sama seperti tradisi lainnya yang menariknya malah dipraktekkan
dengan gencar oleh kaum muda [apakah kaum tua juga?] Muslim selama
bertahun-tahun. Mereka sepertinya menerima budaya asing tanpa seleksi, tanpa
mengetahuan memadai tentang sebuah tradisi atau budaya. Ini yang membuat orang
Muslim jadi kerdil dalam berpikir dan bisa juga menjadi picik atau malah sangat
toleran.
#Misalnya,
yang rajin belanja, jalan-jalan saat Valentine’s Day itu orang muda Muslim kan?
Juga saat Imlek baru-baru, yang memenuhi stasiun dan tempat rekreasi malah
orang muslim, ibu-ibu berjilbab dan keluarganya. Belum lagi saat hari raya
lainnya, ketika orang Muslim membanjiri mall untuk mendapat diskon yang
diberikan karena alasan hari raya agama lain, bukan? Jadi tolonglah, berita
Yahoo jangan terlalu picik begitu. Kalau mau menasihati soal seks bebas,
nasihatilah semua orang muda dari agama manapun di negeri ini, bukan hanya
Muslim. Ataukah Yahoo ini milik orang Muslim?
Avram
ben Naphtali
0 komentar:
Posting Komentar