Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Introduksi

Blog ini mengemas NEWS, PROSA, PUISI, dan CERITA-SEKITAR-KITA. Sebagian besar berisi berita yang "Tidak Mengenakkan Dalam Masyarakat". Alasannya adalah supaya para pembaca tidak ikut-ikutan menjadi Orang Indonesia yang "Buruk". Kita sudah bosan dengan kerusuhan, konflik, entah atas dasar SARA atau Intervensi Asing, jadi marilah kita lindungi diri kita dari orang atau kelompok yang "Menginginkan Keburukan Terjadi Dalam Negeri Kita Ini".


_Asah Terus Penamu_





WeDaySupport

Tamu Wajib Lapor










hibah sejuta buku

Detik-detik Saat Munarman Menyiram Tamrin dengan Teh Manis di TVOne

  • Jumat, 28 Juni 2013
  • A. Moses Levitt
  • Label , , , , ,



  •             Insiden tak mengenakkan terjadi pada sosiolog UI Tamrin Tomagola saat berdiskusi dalam acara talkshow Apa Kabar Indonesia Pagi di Tv One. Tamrin tiba-tiba disiram air oleh rekan bicara juru bicara FPI Munarman.

                Insiden itu terjadi sekitar pukul 07.45 WIB di Wisma Nusantara, Jakpus, Jumat (28/6/2013). Kala itu diskusi yang diangkat membahas pelarangan sweeping tempat hiburan malam. Selain sosiolog UI Tamrin Tomagola dan Jubir FPI Munarman, hadir juga Karopenmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar live dari Mabes Polri.
                Semula diskusi berlangsung tenang dan saling berargumen, namun Munarman terpancing emosinya saat saling pembicaraanya disanggah oleh Thamrin.

                Byur!! Tiba-tiba Munarman yang mengenakan kemeja putih itu menyiramkan air yang ada di atas meja ke wajah Tamrin. Sontak saja ulah jubir FPI itu mengejutkan sang sosiolog. Sementara dua presenter Tv One yang memandu acara live itu, berusaha melerai.
                Berikut dialog mereka saat diskusi itu berlangsung:
                "Ini analisa yang dibuat-buat tanpa fakta, saya bawa beritanya ini fakta. Yang razia ibu-ibu bukan dari kalangan yang disebut Pak Tamrin aliansi politik lah segala macam, mengada-ada," kata Munarman dalam pemaparannya.

                "Ini ibu-ibu razia minuman keras beritanya bulan 4 kemarin, karena di Papua banyak keonaran karena orang minum minuman keras. Jadi ibu-ibu ini mereka resah. Ini di Mimikia, ini di Sorong (sambil menunjukkan print out berita). Ada dua berita jadi nggak ada kaitannya dengan politik yang disebut-sebut (Tamrin) tadi," lanjutnya.
                "Tapi bang Munarman Pak Tamrin, hukum itu harus ditegakkan. Jadi koridornya aparatlah yang seharusnya menindak?" tanya presenter Tv One Arief Fadil.
                "Kalau soal hukum, ditegakkan kah hukum terhadap pelarangan minuman keras? tanya Munarman.
                "Menurut bang Munarman?" lanjut Arief.
                "Tidak ada yang menegakkan. Jadi polisi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Dinas Parwisata itu tidak melarang padahal sudah melarang minuman keras. Ya minuman keras, tempat hiburan segala macan, itu tidak ditegakkan aturanya. Itu masalahnya," ujar Munarman masih santai.
                "Sekarang beliau ini (Tamrin) melihat hilirnya, ketika masyarakat seperti yang ini (menunjukkan print out berita) konteks kita ibu-ibu mengambil tindakan sendiri. Kalau dalam perspektif beliau ini tidak masuk," tutur Jubir FPI berbaju kemeja putih itu.
                "Anda nggak tahu.. Hei dengar dulu anda nggak tahu apa yang saya maksud.." Tamrin menyela sambil menunjuk-nunjuk karena tersinggung dengan pernyataan Munarman.
                "Diam anda diam..!!" timpal Munarman.
                "Anda...." Byur!! Munarman mengambil air dari dalam gelas dan menyiramkannya ke wajah Tamrin.
                Acara pun langsung dihentikan dan diganti dengan program berita lain.

    #1 Mengejutkan sekali dua orang dewasa, dalam sebuah siaran live, masih pagi pula, saling ngotot dan akhirnya terjadi penyiraman dengan teh manis itu. Jika ini terjadi pada diri saya, saya akan merasa sangat malu karena diperlakukan hina di depan umum. Dengan dasar ini saja saya bisa menuntut permintaan maaf bahkan sampai ke pengadilan.
    #2 Saya juga membayangkan apa jadinya kalau minuman itu panas. Apakah Pak Munarman akan tetap menyiram Pak Tamrin? Memikirkan ini, saya menjadi ngeri. Bagaimana jadinya jika di sekitar situ ada benda-benda yang bisa digunakan untuk menghajar atau menusuk seseorang? Betapa berbahayanya ini.
    #3 Yang saya dengar, Pak Tamrin tidak melaporkan Pak Munarman kepada polisi. Apakah penyelesaikan secara kekeluargaan sudah diambil? Apakah Pak Tamrin berhati mulia dan memaafkan sesame yang khilaf? Apakah jika tindakan tidak menyenangkan ini terjadi sebaliknya pada Pak Munarman, bisakah dia berlaku sama seperti Pak Tamrin?
    #4 Selain satu hal di atas, ada hal kedua yang saya dengar bahwa banyak orang, baik perorangan maupun institusi mengecam tindakan Pak Munarman yang emosional, agresif, dan biadab? Saya juga mengecam. Saya berharap Pak Munarman minta maaf pada Pak Tamrin. Atau barangkali Pak Munarman diberi sanksi hukum agar tidak mengulanginya lagi.
    #5 Masalahnya sekarang adalah apakah ini akan ditindaklanjuti? Banyak orang mengecam, tapi apakah akan punya efek jera bagi Pak Munarman? Dan jika ada sanksi hukum, apakah Pak Munarman menerimanya dengan rendah hati, atau malah ada kelompok tertentu yang mulai mengganggu keamanan di jalanan? Siapa tahu? Hari-hari belakangan ini, negeri ini menjadi tegang. Premanisme ternyata belum kapok. Orang bisa seenaknya saja melakukan tindakan tidak menyenangkan di depan umum pada orang lain.
    #6 Lalu apa? Kita segera melupakannya karena dibombardir oleh berita lain lagi. Kita segera memaafkan karena itu urusan orang lain. Bahkan seandaianya terjadi tindakan yang sama untuk kedua dan ketiga kalinya pun, saya nyaris percaya bahwa tidak ada sanksi untuk orang-orang seperti ini. Entah karena apa.

    _Shlomoella_
    Related Posts with Thumbnails

    La Musica