Demikian keterangan German Aerospace Center seperti dipublikasikan Space.com, Kamis (29/9/2011). Orbit satelit berbobot 2,4 ton tersebut antara 53 derajat lintang utara dan 53 derajat lintang selatan. Dengan demikian, lokasi potensial jatuhnya satelit pada rentang Kanada hingga Amerika Selatan meski belum bisa ditentukan dengan pasti.
Menurut perkiraan, ada 30 kepingan raksasa satelit yang akan menghunjam Bumi. Dari total bobot 2,4 ton, sebanyak 1,6 ton akan tahan dari gesekan atmosfer yang biasanya akan membakar komponen satelit.
”Secara umum, ketika satelit memasuki bumi, 20-40 persen dari massanya akan mencapai permukaan Bumi. Untuk kasus ROSAT mungkin akan lebih besar karena punya struktur cermin tahan panas,” kata Heiner Klinkrad, Kepala Space Debris Office di European Space Agency (ESA).
Klinkard melanjutkan, tidak mungkin saat ini untuk memastikan di mana dan kapan satelit akan jatuh sebelum satu atau dua jam saat memasuki batas gravitasi. Namun, dipastikan kepingan sampah terbesar adalah struktur cermin tahan panas.
ROSAT adalah satelit yang diluncurkan pada tahun 1998 dan merupakan pelacak bintang yang gagal. Kameranya secara langsung menghadap Matahari sehingga mengalami kerusakan. ROSAT secara resmi dinonfungsikan pada tahun 1999.
Jatuhnya ROSAT menambah daftar sampah antariksa yang masuk ke Bumi. Minggu lalu, satelit UARS milik NASA jatuh di pantai wilayah Pasifik. Diperkirakan akan ada banyak lagi sampah antariksa yang jatuh ke Bumi akibat belum adanya manajemen pengelolaan sampah antariksa ini.
0 komentar:
Posting Komentar