Kepala satuan reserse
kriminal Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudho Wisnu Andiko mengatakan, akun
jejaring sosial Facebook milik Franceisca Yofie (34) atau Sisca merupakan
salah satu alat bukti yang sedang diteliti.
"Iya, salah satunya akun FB korban juga kita periksa,"
kata Trunoyudho saat dihubungi, Rabu (7/8/2013).
Seperti yang telah
diberitakan, misteri pembunuhan sadis terhadap Sisca di Cipedes, Bandung, Jawa
Barat, Senin (5/8/2013) keamrin, hingga kini belum terungkap. Wanita cantik itu
ditemukan mengenaskan berlumuran darah di tengah jalan.
Menelusuri Facebook, ditemukan dua akun mirip nama korban, yaitu akun Franceisca Yofie dan Franceisca Sisca Yofie. Akun Franceisca Sisca Yofie tercatat bergabung dengan Facebook pada 16 Februari 2009. Sementara akun satunya lagi tidak memiliki keterangan kapan bergabung.
Menelusuri Facebook, ditemukan dua akun mirip nama korban, yaitu akun Franceisca Yofie dan Franceisca Sisca Yofie. Akun Franceisca Sisca Yofie tercatat bergabung dengan Facebook pada 16 Februari 2009. Sementara akun satunya lagi tidak memiliki keterangan kapan bergabung.
Selain kemiripan nama,
satu hal yang menandakan kaitan dua akun itu adalah foto peti mati berwarna
putih dengan karangan bunga di atasnya. Dua akun itu mengunggah foto peti mati
yang sama dengan sudut pengambilan gambar yang berbeda.
Dua akun itu memiliki
foto profil yang berbeda. Akun Franceisca Sisca Yofie memiliki foto profil
seorang gadis cantik mengenakan kaus putih selengan. Sementara akun Franceisca
Yofie mengenakan foto profil kalimat makian berlatar hitam.
Foto profil kalimat
makian itu diunggah pada 30 April 2013. Bunyinya, "Kurang Ajar! Selagi hidupnyapun pernah mengusirmu dan
tidak melihatmu! Bahkan 2 minggu sebelum kepulangannya mencurahkan rasa sakit
hatinya padamu dan berpesan untuk tidak didatangi makamnya oleh bangsat seperti
kau!!! Sekarang lancang berani-beraninya menghadap ke makamnya.!! Anjing
Biadab."
Akun itu tidak hanya
mengunggah satu gambar kalimat makian. Gambar kalimat lain yang diunggah pada
29 April 2013 berbunyi, "Di hari ke 7 kepulangan
ibuku menghadap yang mahakuasa, si anjing biadab datang menabur bunga di makam
ibuku yang pernah diseretnya ke kantor polisi!!!!! Tradisi etnis kami, tak
seorangpun diperkenankan menghadap atau menabur bunga ke makam orang tsb bila
orang itu pernah menaruh luka sakit di hatinya! Karena akan mengeluarkan bau
bangkai dirumah, dan akan mendatangkan petaka pada yang ditinggalkannya. Pantas
bau bangkai dirumah tercium menyengat! Dendamku tak akan kuhapus sampai ke
liang lahatku!!!!"
"Penelusuran
akun FB kita lakukan juga untuk mencari jejak pelaku," kata
Truno lagi. "Kita masih mendalami dan mengembangkan, belum bisa
disimpulkan, yang pasti kita akan dalami terus," sambung
Trunoyudho.
#Facebook: Facebook
yang tidak jelas bernama Franceisca Yofie mungkin saja dibuat oleh korban
sendiri atau oleh orang yang tahu tentang korban dan keluarganya. Buktinya, ada
foto peti mati yang sama, dan itu tidak mungkin diambil oleh sembarangan orang,
kecuali kenalan atau kerabat.
#Apa maksud makiannya?:
Akun FY melihat orang yang telah menyebabkan ibunya diseret ke polisi, menabur
bunga di makan alm. Ibunya dan itu jelas melanggar tradisi etnis—Tionghoa?
Apakah si penabur bunga ini tidak tahu tradisi itu karena dia bukan orang
Tionghoa, ataukah dia sengaja? Karena kejadian inilah akun FY menaruh dendam
pada orang tersebut. Apakah dia berniat membalas dendamnya?
#Siapa yang dituju?:
Alm. Ibu FY sepertinya pernah semasa hidupnya pernah mengusir dan tidak mau
melihat seseorang—si penabur bunga?—yang mungkin saja merupakan kenalan atau
kerabat mereka. Alasan pengusiran itu bisa jadi karena si penabur bunga pernah
menyeret alm. Ibu FY ke polisi jadi dia sakit hati. Bisa jadi 2 minggu sebelum
alm. Ibu FY meninggal, dia curhat dan berpesan pada akun FY atau orang dekatnya
tentang sakit hatinya pada si penabur bunga dan melarang orang itu tidak boleh
datang ke pemakamannya apalagi menaburkan bunga, tapi sekarang akun FY melihat
orang itu malah datang dan menaburkan bunga. Dia marah besar.
#Kalau begitu polisi
harus mencaritahu siapa yang pernah menyebabkan alm. Ibu FY diseret ke polisi?
Orang ini harus dimintai keterangan, entah dia ada hubungannya dengan
meninggalnya FY atau tidak.
#2 pelaku pembunuhan
sadis ini harus segera di tangkap, diumumkan namanya, motiv kejahatannya agar
semua masyarakat Indonesia tahu. Lalu diberi hukuman seumur hidup atau hukuman
mati agar menjadi pelajaran buat para penjahat lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar