Kabar tentang sakit Ibu dan Ibu yang menangis diam-diam di kamar mandi (laporan oleh saudari kami, Gunaprya) telah membuat kekacauan tambah besar. Disamping harus pecah otak buat bantu Abang. Kami juga harus mikirin gimana buat Ibu senang dan tidak ada dalam keadaan yang bisa membuat Ibu serangan jantung mendadak.
Yang bisa kami ber3 saudara lakukan ada beberapa hal, maka diam-diam kami, Si Tengah dan Si Bungsu merembug di tempat jemuran waktu Si Abang lagi pergi sebentar ke perpustakaan kampus. Kami ber3 berbicara tentang kehidupan kami ber4. Kami berjanji akan melancarkan rencana tanpa cacat. Kami akan rajin belajar. Dapat IPK 3 koma. Cari kerja dikit-dikit dan tidak sibuk pacaran dulu.
"Ga ML dulu," cetus Si Tengah.
"Gak ngedrugs," sambar Si Bungsu.
Tidak minum JD, Tq, Mar, atau BM. Tidak party-party di Musro atau Indochine dan melakukan tindak kriminal apapun.
"Demi Ibu!" kami berseru nyaris haru.
"Demi Ibu!" Si Tengah dan Bungsu ikut gempita.
Dan mulai detik ini kami ber3 akan bantu Abang menyelesaikan skripsinya dalm 3 bulan ke depan. Biar Ibu senang dan dengan itu menjadi panjang umurnya. Setelah itu kami ber3 akan giat menemukan Roro, di lubang manapun dia berada.
Kami harus, juga demi Ibu!
Paus Fransiskus Mengangkat Mgr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo Sebagai
Kardinal
-
[image: Nick Doren Lewoloba]
Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta
Kabar gembira datang dari Vatikan untuk Gereja universal, khususnya Gereja
Katol...
5 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar