Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Introduksi

Blog ini mengemas NEWS, PROSA, PUISI, dan CERITA-SEKITAR-KITA. Sebagian besar berisi berita yang "Tidak Mengenakkan Dalam Masyarakat". Alasannya adalah supaya para pembaca tidak ikut-ikutan menjadi Orang Indonesia yang "Buruk". Kita sudah bosan dengan kerusuhan, konflik, entah atas dasar SARA atau Intervensi Asing, jadi marilah kita lindungi diri kita dari orang atau kelompok yang "Menginginkan Keburukan Terjadi Dalam Negeri Kita Ini".


_Asah Terus Penamu_





WeDaySupport

Tamu Wajib Lapor










hibah sejuta buku

Bangku Ruang Tunggu

  • Sabtu, 15 Oktober 2011
  • A. Moses Levitt
  • Label , ,
  • *hari ini saya mendapati diri duduk kaku bersama seorang wanita cantik, di kampus. dia pakai rok mini, ada tatto barcode ini tungkainya. saya kira mungkin dia sering clubbing di barcode. ah, saya mungkin sedang jantuh cinta padanya.*





    sudah sering kulihat kau duduk di bangku ruang tunggu ini. belum menyapa tak mengapa.
    lalu sesuatu pecah sebelum senyum meluncur ke bibir penuh. bukan siapa-siapa.
    hanya menggugur pikiran muncul mengatakan yang tak tersangkalkan. emosi dan pekik hahaik....!!!
    aku Ramon sedangkan kamu Virginia.


    V: .........
    R: ........
    V: ah, berubah-ubah mentari di kangkangi waktu. berubah-ubah hati di kangkangi nafsu.
    R: bisa ya dan menanti kapan. barangkali kau lupa bahwa kau bicara padaku di bangku ruang tunggu ini.
    V: mari duduk. mari. kalau mau dekat di pahaku dan pusarku. kau pasti ngeri.
    R: ........
    V: ........... ngeri........ngeri.
    R: kalaupun di pahamu ada gairah jahat dan di pusarmu mengapung benci dan penghinaan juga penolakan. itu semua biasa di dunia ini.
    V: duniamu juga.
    R: dunia kita yang tidak lagi menunggu untuk membuat pemulihan. hanya hasrat-hasrat jahat.
    V: tapi aku, pahaku dan pusarku tak mau memungut kejahatan itu, kau tahu?
    R: hmmm.. karena itu untuk saat ini aku sangat mengagumi dan mencintai pahamu, pusarmu dan wajahmu.
    V: duduklah di sisiku. bangku ini untukmu dan untukku. aku percaya itu.
    R: akan--bila setibanya aku dari gairah, kau telah mengusung kesopanan dan etika. aku pasti akan duduk.
    V: boleh ku kenal suaramu?
    R: ah, aku sudah kenal kau dan apa-apamu.




    0 komentar:

    Related Posts with Thumbnails

    La Musica